Saturday, 30 June 2012
Friday, 29 June 2012
Thursday, 28 June 2012
Penghukum cinta
Hanya kerana terbuang pada rasa tak mahu seseorang, aku jadi penghukum cinta.
Jadi hakim pada setiap orang yang dilihat berkasih lalu dibisik dalam hati: Sampai bila boleh kalian bertahan?
TAK KEMANA--
Baju yang kalian pakai sama-sama itu, aku jijik untuk lihat. Jalan bersama ketawa sambil melihat antara satu sama lain itu drama paling aku tak suka tonton. Dan perbualan manja ditalifon itu adalah yang paling hodoh pernah aku dengar.
Jadi peguambela untuk mempertahankan diri sendiri bahwa cinta sebelum kawin itu tak akan kemana, menemui banyak jalan sesat untuk berumah tangga dimana aku sendiri tak tahu itu bila?
Sendirian.
Menyelusuri hari dengan kosong itu, adalah hidup. Pijak tanah untuk kemana-mana itu, adalah berdikari.
Setelah sekian lama aku menumpang kasih orang, terkadang aku lupa diri sendiri aku tak pernah kasih.
Terima kasih kerna tutup satu kiri untuk berkasih. Tapi aku mohon jangan tutup pintu yang kanan. Kerna aku ini sama seperti manusia lainnya, butuh kebahagiaan.
8:21 malam,
28 Jun 2012.
Wednesday, 27 June 2012
Ketetapan
Perasaan ini kalau dibiar sengaja dimain-main pada diri seorang manusia, yang satu akan tambah dua, yang dua akan tambah tiga.
Dan bila perasaan itu tak dapat ditolak, jawapan paling popular waktu itu adalah;
"Aku tak tahu macam mana aku boleh ada perasaan pada dia sedangkan aku dah ada kekasih.."
Lalu, rebah lagi sebelah pihak yang terkorban dalam perang pilihan tiba-tiba. Yang tak pernah dia bayang bahwa ini terjadi dalam relationshipnya.
Maka lahirlah satu persatu puisi yang wujud tertulis atas bicara hati. Paling jujur tak pernah tahu arti bohong bila bertembung dengan hati.
Tapi, hujan tak pernah lanjut tiap hari. Panas tak pernah kekal selamanya, dan mungkin juga akan tiba-tiba.
Dalam ranjau jalan, dalam gemiris jatuh atas bumi, dihujung akan terukir warna pelangi.
Dan itu, milik kita. Percaya bahwa bahagia itu wujud sebelum itu dan ini. Nikmat itu terasa bila terjadi ini dan ini. yakinlah apa yang disebut;
'KETETAPAN'
--BSA
1:15 siang,
28 Jun 2012.
Kasih bersama
Merapatlah untuk kita berkongsi peluh bersama.
Apabila anggun pelan-pelan mula,
Memanggil PA,
dikuti BU,
Kemudian,
Merangkak menghampiri kita.
Merapat dan berkongsilah.
Disana ada bahagia.
NOTA: terdidik bertahun bila setiap yang terjalin itu bersama, terbit jawapan. Bahwa; saya bukan dilahir kaya raya. Tapi untuk hidup bersama, duit sikit kalau susah senang bersama, itu bahagia.
Tuesday, 26 June 2012
Monday, 25 June 2012
Sunday, 24 June 2012
Saturday, 23 June 2012
Zuriatkan perasaan
"nanti kita cerita lagi tentang bagaimana mahu zuriatkan perasaan setelah hati ini sakit ditembak berkali-kali dengan orang yang selalu bermain dengan perasaan.."
Park City,
10.50 malam,
22 Jun 2012.
Friday, 22 June 2012
Air Mata
sakit.
Jatuhkanlah bila perlu.
Kerna ia diciptakan untuk reda antara manusia,
Pada hati setiap kita.
NOTA: Buat Teha Shahierah yang harus bertahan 2 tahun dinegara orang, takpa. Jauh mana pun tempatnya, on skype. Dan aku akan ada--
8:38 pagi,
23 Jun 2012.
Hilang titik
Dah ada,
Boring,
Cari lagi yang takda.
*ulang*
--BSA
1:50 pagi,
23 Jun 2012.
Tuesday, 19 June 2012
Monday, 18 June 2012
Friday, 15 June 2012
Stalker saja-saja
kenapa?
Seolah tiap saat itu tak pernah ada harga buat mereka,
dimana dibiar waktu itu berlalu saja-saja.
Seolah tiap pagi hingga malam itu adalah pencari info walau dengan hal-hal yang tak perlu.
Seolah dijatuhkan duit dari langit atau dikurniakan puji-pujian paling tinggi jika seluruhnya itu kita tahu identiti seseorang.
Untuk apa?
Saya tak suka stalker.
Jujur--
Untuk apa kita ambil tahu setiap yang lalu? Untuk apa kita peduli walau itu bukan tentang diri sendiri?
Untuk apa?
Hebah cerita atau menjadi topik info itu adalah perbualan bila sedang duduk saja, saya rasa itu tak ubah seperti orang yang fikirannya kosong yang hanya tahu: cerita yang kosong-kosong saja.
Seolah dunia ini tak pernah ada krisis global dimana ia wajib untuk kita peduli, bukan jadi stalker saja-saja untuk jadi jaguh mencari.
Duduk tepi,
cerita tanpa langsung bertanya.
Duduk sembang,
cerita tanpa langsung lihat dengan mata sendiri.
Bagi saya itu adalah ENTAH yang TAH APA-APA.
Tak salah pun kalau bertanya, tak salah pun kalau mahu tahu kena dengan caranya,
Bukannya setiap perkara itu rahsia. Tapi kalau tak mahu dijawab dengan soalan yang ingin ditanya, itu PERIBADI namanya.
Saya paling tak suka bila disoal;
"kenapa takada gilfriend?"
Seolah hidup ini adalah persoalan pokok yang perlu disoal , dan perkara wajib untuk dijawab: ada atau tidak?
Lucu,
bila setiap yang peribadi itu dibahas tanpa segan seolah dunia ini tak ada yang peribadi.
Lucu--
Dan mungkin juga,
Saya tak suka bergosip.
Apalagi mendengar tentang buruk siapa-siapa. Pencerita itu juga manusia, dan untuk apa kita cerita-cerita?
Tentang begininya orang itu,
Tentang bagaimananya orang itu,
Tentang jalannya orang itu,
Tentang hidupnya orang itu,
Jadi,
Kalau kita ini fitrahnya sebagai seorang manusia, fungsinya kita untuk apa ?
Dibiar saja-saja isi waktu untuk tambah-tambah?
Dibiar saja-saja isi masa untuk lanjut waktu?
Saya benci orang yang bercerita tentang orang lain tanpa berdiri lihat cermin bagaimana rupa seorang kita?
Diam.
Tolong,
Untuk cari sesuatu yang lebih baik dari bercerita tentang orang.
Tolong,
Untuk cari waktu hiburkan diri sendiri tanpa sibuk mengambil tahu hal orang.
Tolong,
Setiapnya itu.
Jujur,
Kalau kita mahu cerita tentang baik buruknya orang itu, cuma pejam mata untuk lima minit: lihat bagaimananya jalan seorang kita (sambil sebut nama sendiri)
Biar.
Cari dulu jalan dan jawapan pada soalan untuk diri sendiri, dari sibuk-sibuk cari jawapan bagi diri orang lain.
Setiap detik itu ada harga. Harga buat mereka diluar sana yang menghargai, bukan dengan duduk sembang kosong semata.
Menghargai dengan cara bagaimana?
Dengan cari solusi,
bagaimana untuk kita sibukkan diri kita sendiri, dari kita sibuk-sibuk ambil tahu hal mereka.
Cukup,
Sini saja.
Ambil waktu,
Cari solusi--
7:12 malam,
15 June 2012.
Wednesday, 13 June 2012
Sampai bila hati kamu itu dibiar sengaja lara?
ini susah.
Aku tahu,
ini terpaling sukar.
Tapi duduk dulu,
Cuba untuk diam dulu.
Tanya hati,
bagaimana proses sakit itu jalan?
Soal jiwa,
tanya jahat bagaimana kita?
Seorang manusia,
Yang sedang terduduk ini,
Jadi orang paling bodoh untuk terus berduka,
untuk terus menunggu pada orang yang bikin jiwa kita tersiksa,
untuk terus dibiar,
untuk terus disengaja lara.
Pandang bunda,
Pandang ayahda,
Lihat mereka,
Lihat raut wajah mereka paling dalam.
Berenang pada mata mereka yang tak pernah berhenti berjuang,
UNTUK KAMU !
UNTUK KAMU !
Pernah kalian terfikir bagaimana seorang ibu berkorban untuk itu dan ini,
Pernah kalian terfikir berapa banyak titis peluh ayahanda kamu mengalir untuk besarkan kamu,
Wahai kamu dengar sini,
Wahai kamu percayakan diri,
Kenapa sampai begini teruk jadinya hanya kerana lelaki?
Kenapa sampai begini teruk musnahnya hanya kerana seorang perempuan?
Takkan pernah,
atau peduli tentang diri sendiri hingga setiap waktu buka mata tunggu pada orang yang sebesar zarah tak mahu?
Takkan pernah,
atau kasihan pada hati yang saban hari dipijak sambil jalan oleh kaki sendiri ?
Wahai kamu,
beri ruang.
Wahai kamu,
beri kesempatan.
Kalau dulu waktu kecil panas berpeluh kamu dikipas oleh ibu hanya semata dia mahu kamu rasa dingin, bagaimana rasa kalau dia tahu, SETIAPNYA kamu itu sekarang sengaja untuk hati dibiar lara.
Diremukkan kertas hati sendiri,
Hingga pecah,
Hingga rosak.
Cukup!
Cukup untuk hari ini.
Cukup!
Cukup untuk kita kata; selamat tinggal kesedihan.
Cukup!
Cukup untuk kita katakan; selamat pergi lara
Tarik nafas,
tanya diri.
Duduk diam-diam,
tanya sampai bila harus begini?
Hingga nanti,
TAK tertunaikan seseorang paling baik selepas lalui mimpi buruk sebelum ini kalau terus hadap begini
Lagi sakit yang baik depan mata TUHAN bagi,
dibiar saja terus pergi.
JANGAN--
Duduk diam sendirian,
sambil beri ruang nafas.
Waktu itu kau tanya lagi; adakah aku mahu terus begini, atau pergi pada orang yang TIAP waktu menghargai.
Depan mata SEKARANG
Ambil !
Tapi kalau belum datang-datang,
Tuhan sedang siapkan,
MOHON SABAR.
SABAR--
-BSA
NOTA: terbangkan bahwa; bercinta bila bersedia. Bukan bercinta saat hati rasa sunyi. Jalannya nanti, takkan pernah kemana--
Sunday, 10 June 2012
Saturday, 9 June 2012
Friday, 8 June 2012
Hanya sementara
Dunia itu memang indah. Kita bermain dalam warna pelangi sepertimana terbitnya ia selepas hujan.
Indah--
Cantik,
Dalam kegelapan malam, dunia tetap punya cahaya biarpun hujan diganti kilat petir, malam itu tetap ada.
Cantik,
Jadi manusia itu memang payah. Kalau diberi pilihan untuk jadi samaada manusia atau binatang, pasti kita akan pilih sebalik apa yang kita sekarang.
Kerna apa? Kerna setidak-tidaknya, kita tidak dihukum 'tidak punya otak' selamanya hanya kerana kita dikondisi yang salah sebagai seorang manusia.
Bukankah dunia ini adalah pentas manusia dalam menghukum orang suka-suka tanpa diwakilkan Tuhan apa-apa?
Dunia--
Cantik,
Dalam cahaya warna pelangi, hanya kerna kita letakkan khayal itu tinggi betapa hebatnya ia zahirkan keindahan, kita lupa bahwa lembar putih itu kalau dibiar tak dijaga, tertinggal bintik-bintik hitam diatasnya.
Tertinggal,
hanya kerana kurangnya tahu kita.
Tertinggal,
Hanya kerana hebatnya dunia.
Tertinggal--
Cantik,
Dalam terangkan cahaya siang, atau romantisnya cahaya malam, terkadang kita lupa bahwa disetiap cahaya yang ada, tidak semuanya fungsi baik belaka.
Malah, kita tidak pun diberi apa segala petanda untuk kita jaga-jaga setiap yang ada. Kerna zaman sekarang, teman yang baik itu tinggal sisa-sisa.
Tua,
Dunia sudah tua--
Cantik,
Dalam usia kita langkah untuk jalan, banyak lorong yang terkadang buat kita keliru jalan mana harus kita pilih walau yang terbentang sudah dikhabarkan ITU TERBAIK oleh orang tua kita, kita sering anggap itu ringan.
Dibiar,
'masuk keluar' hanya kerana kita ingin mencuba.
Dibiar,
'takapa' hanya kerana kita muda.
Dibiar--
Cantik,
Jarang kita akan dapat teman baik untuk diingatkan setiap yang kita buat baik atau buruk selain hanya ber'alasankan;
"Aku tidak layak untuk bercakap apalagi menasihatkan.. Kerna, sifat dan tingkah laku aku beritahu, aku tak layak untuk itu.."
Hanya kerana diantara mereka terpalin dalam satu dosa dunia, maka disimpul tidak layak untuk menasihatkan teman lain.
Itu salah!
Tapi siapa yang peduli?
Siapa?!
Cantik,
Betapa siksanya kita harungi dunia muda sekarang? Betapa sulitnya kita bangun buka mata untuk hadap hari teka-teki kita? kerna tertulis sudah: 'Tak Elok Membujang lama-lama' itu simpul pelbagai makna walau hanya berbariskan satu rangkap yang pendek.
Cantik,
Betapa payahnya untuk jalan kalau telah ditakdirkan kita jadi kaum hawa. Dalam garis-garis dunia, betapa banyak undang-undang yang perlu kita patuhi.
Cantik,
Tulisan ini tertulis adalah kerana kita semakin tertinggal hanya kerana kita dibawa arus kelajuan.
Tulisan ini terbit adalah kerana dunia sekarang ini macam-macam.
Untuk Terakhir,
Cantik,
Tulisan ini lahir adalah kerana kita terkadang lupa bahwa semua yang kita kecapi dan peroleh sekarang, sementara.
Selamanya tanpa kita fikir alam lain kita selepas dunia.
Tempat berbarisnya kita, untuk dihukum bukan dari manusia, tapi pada wakil Tuhan seadanya.
Dan itu,
Paling-paling adil pada karma-nya.
12:01 malam,
8 Jun 2012.
Tuesday, 5 June 2012
Monday, 4 June 2012
Pada hati setiap KITA
Dahulu--
Tentang persoalan kenapa?
Tentang persoalan jujur sejauh mana?
Tentang persoalan apa mahu mereka?
Tentang persoalan kenapa mereka ke jalan raya?
Tentang apa-apa,
Tentang persoalan yang tertunda.
28 April beritahu mahu mereka,
28 April sampaikan hasrat mereka,
28 April tersisip jiwa besar mereka,
Ditengah kota,
Tanah yang mereka cinta.
Bukan--
Jerit itu bukan kosong semata mahu ingkar
Jerit itu bukan omongan durjana merobek keringat dahulu
Jerit itu bukan hanya minta yang tidak-tidak
Bukan--
Sekadar hulur tangan untuk mohon diberi kasih dinegeri sendiri;
jujur--
Sekadar mahu sampaikan ruang kecil;
tolong rata--
Sekadar simpati menagih cinta yang semakin menghilang hanya kerana puncak
Kenapa?
Disana hanya ada suara,
Disana tidak ada senjata,
Disana hanya suara kedamaian,
Disana adalah jalan keramaian.
Persoalan yang tertunda,
kenapa?
Kenapa?
Kenapa?
Menagih kasih dibumi sendiri itu, dihina?
Menagih cinta itu, seolah kita mengemis dinegeri sendiri?
Bangun--
Biar setiap jiwa merdeka kita tahu harus kemana,
Biar subur dibaja dengan keberanian untuk tuntut hak sepatutnya kita.
Biar setiap jiwa kita diisi dengan semangat; jalan berliku itu tetap ada--
Kerna disebalik pahit,
ada cerita,
Disetiap jalan pada jiwa seorang rakyat,
Ada arti merdeka setiapnya,
Dan itu ada:
Pada hati setiap KITA--
11:38 siang,
6 Jun 2012.