Tuesday 20 November 2012

Janji Tuhan, yakin.

Asalamualaikum awan.

halo awan,

sebelumnya saya ingin mengucapkan terima kasih atas waktu yang awan luangkan untuk membaca email dari saya.
awan,

orang bilang awan akan slalu mendengar apa pun keluh kesah, seperti yang awan tulis di blog awan "awan si pendengar setia". untuk itu saya ingin awan mendengar cerita saya kali ini...

awan,

sama seperti awan yang sekarang sudah mempunyai bidadari, saya juga telah punyai arjuna tergagah saya, arjuna gagah yang di kirimkan Tuhan sebagai hadiah terindah bagi seorang saya.

awan,

saya tau jalan yang sulit akan semakin mengasilkan sesuatu yang lebih indah, saat ini saya sedang berada jauh dari arjuna saya, mungkin kini yang ada bukan hanya kata "rindu" mungkin lautan rindu pun saya sudah punya, bahagia, Tuhan beri kita bahagia namun tidak semua manusia suka dengan bahagia yang tuhan beri buat kita, begitu lah saya dan arjuna saya saat ini.

awan,

awan ingat tulisan awan?

"Kalau aku pencil,
Kau adalah kertasnya.

Kalau aku tulis,
Mereka diluar sana jadi pemadamnya"

--BSA

dan saat ini saya rasa saya layu. Saya rasa saya terlalu ingin berada di bahu arjuna saya untuk tenangkan hati saya, untuk luah kan rindu dan bersihkan mereka yang telah menjadi pemadam dalam tulisan cerita cinta antara saya dan arjuna saya.

awan,

apa yang harus saya lakukan? jika jawaban awan adalah saya harus pergi ke tempat arjuna saya berada, saya rasa itu bukan lah jawabannya awan. hal ini tidak semudah seperti membuang rindu dengan bertemu,,

karna..
antara kota mu
dan kota ku
ada lautan yang jadi jarak antara engkau dan aku pisahkan raga namun hati tetap menyatu

antara kota mu dan kota ku,
terselip jutaan rasa rindu
lantunkan nyanyian puisi syahdu sayang ku,
disini aku menunggu..

Jakarta, Indonesia.

--

Walaikumsalam,

Terima kasih emailnya yang syahdu hingga terasa dihati.

Tentang cerita dan rindu. Dalam perjuangan cinta, kita dipertemukan dengan pemadam pencil.

Tentunya masih segar dalam ingatan saya tentang tulisan lama yang saya khayalkan tentang bencinya orang melihat kebahagiaan.

Tetap terus tersenyum biarpun sedayanya orang cuba untuk jauhkan hubungan apalagi memecah belahkan silaturahim sesama.

Hidup,
Risikonya ada.

Bercinta,
Pengorbanannya besar.

Untuk rencananya, kita sebaik-baik khalifah didunia untuk mahu tetap hidup makmur berbakti. Menghargai manusia lain, dan memahami jalan setiap yang dilalu orang lain biarpun antara mereka bukan ada pertaliaan, tapi hubungan sesama, kita wajib untuk berbuat baik.

Sahabat,

Niat baik kita, saksi baik dekat adalah malaikat. Manakala saksi paling hampir mendengar adalah Tuhan.

Manusia sekarang pecah dua.

Satu,

Golongan yang diantara cintakan kedamaian dimana apa pun yang baik, disatukan. Kerna bagi golongan ini, kebahagiaan itu mahal untuk setiap rasa antara dua hati.

Dua,

Golongan yang iri dan dengki tidak suka akan kebahagiaan orang lain. Kerna jalan golongan ini tidak sempurna sepertimana mata dia melihat kebahagiaan orang lain.

Sahabat,

Biar niat yang ada dalam hati itu mekar.

Sahabat,

Tetap terus jalan dengan keyakinan. Kerna dengan keyakinan, adalah kekuatan untuk jalan hidup yang penuh pancaroba.

Tiup dan hembuskan pada arjuna kamu tentang rindu. Angin yang sampai jauh biarpun berjuta batu, izin Tuhan dia rasa.

Ketahuilah jalan paling hebat, nikmatnya besar tak terkata.

Andai kamu dan arjuna kamu disatukan dalam perjalanan sebelumnya yang berat, kalian berdua akan ditemukan dengan nikmat paling lazat dari Tuhan.

Ini janji.

Janji dari Tuhan kepada setiap yang baik dan sabar.

Gagahlah!


12:01 malam,
21 November 2012.


Sent by Maxis from my BlackBerry® smartphone

No comments:

Post a Comment