Thursday, 31 May 2012
Monday, 28 May 2012
Bukan siapa-siapa
Lumrah hidup memang begitu. Orang takkan pandang kita kalau kita bukan siapa-siapa.
Apalagi laki-laki yang hanya bergerak tanpa empat roda milik sendiri. Berapa kerat sangat perempuan mahu dekat?
Adalah lebih baik kalau diambil kita saat kita bukan siapa-siapa. Seorang yang hanya hidup cukup sederhana tanpa kita ada apa. Sekurang-kurangnya, kasih dia pada kita ikhlas tanpa perlu pentas lakonan semata.
"I suka you. i pun tak tahu kenapa you, i cakap sebab i nak sampaikan rasa i pada you.."
Paling jujur sekarang, 'ikhlas' itu paling susah untuk kita baca. Lagi susah kalau latar belakang kita ada nama. Kadang-kadang kita keliru, adakah yang berdiri depan mata ini orang tepat atau sekadar latihan hidup untuk kita kutip pengalaman ?
Juga, paling susah bila kita tak ada apa, tapi didatangi oleh orang yang kata; i cari kebahagiaan, bukan benda. Tapi bila lama bersama ditukar pula tingkah dan fikirannya.
Keadaan yang mahu atau tak untuk kita terima adalah; mungkin kita takda jodoh. Dan percayalah kalau ada, ia tak kemana.
Alasan paling yang boleh diangkat sebagai penyedap hati agar hati tak terlalu disakiti. Tapi, harapan itu apa? Kata-kata bina mahligai singgah sana itu apa?
Wujud saat kita rasa suka? Tercipta saat kita rasa senang? Lahir atas sebab kita takda tempat bergantung, atau semata kita ikut rasa gelojak cinta?
Kalau permulaan diyakinkan hanya dengan kata; takpa, susah senang kita bersama - tunggu, berapa lama dia boleh tahan dengan kata-kata saat kasih dan cinta dia menebal.
Apabila hari semakin memanggil jemu, cuba kenang cinta dulu dia bagaimana, dan lafaz kata dia hari ini menikam seperti apa?
Dahsyat kan?
Paling tragis apabila memori itu adalah racun paling halus bunuh jiwa untuk berkongsi kasih lagi, hingga setiap yang terbentang kita jadi tak rasional dimana yang jadi salah adalah keadaan. Manakala benih kata untuk kita suburkan pada hati orang, umpama baja tidak hidup dalam menyemai kasih setiap hati.
Kadang-kadang kita rasa kasihannya bila orang yang kita sayang, pilih bahu orang lain. Kerana untuk kita sendiri, sudah habis ikrar setianya untuk diri kita peduli setiap susah dia. Cukup hanya sekadar berjanji pada diri sendiri untuk kita pelihara dia. Sedangkan lelaki lain? Mampukah bina janji buat diri sendiri untuk menjaga?
Tapi apabila kita fikir tentang kemampuan benda yang kita masih lagi belum cukup sempurnakan mahu dia, terasa diri mengalah untuk dibiar jalan memilih.
Laki-laki kalau kecewa itu kasihan. Tak ramai disetiap hati mereka itu ada fahaman setia. Tapi bila dia sudah bagi hati untuk perempuan yang bagi dia adalah penguat dia, tapi dibiar saja hanya kerana dia bukan siapa-siapa.
Bukan siapa-siapa.
12.01 malam,
29 Mei 2012.
Sunday, 27 May 2012
Jalan Hidup
Kau cari solusi bagaimana untuk cantum hari-hari kau moga tersusun cantik sempurna mungkin.
Tapi, kau selalu tewas dengan kata halus sekeliling lalu menang dengan bisik-bisik anasir jahat yang tak pernah berhenti biarpun sesaat.
"Hari ini aku mahu lebih baik dari semalam"
Tapi tak sampai setengah hari jam 12 siang, hati kau bisik dan maki segala atas jalan hidup yang kau sendiri benci untuk hadap.
Dipersalahkan dengan kesalahan yang bukan dari kau sendiri, dimainkan perasaan yang kau sendiri tak pasti sampai bila? , ditipu dengan orang yang paling kau sayang, dan ya apabila mata kau terbuka untuk terbit matahari, yang dihadap adalah ini.
Lelah dengan setiap yang bermula, tapi kau tak tahu bila akan berakhir. Didunia yang kejutannya paling gila tak pernah pun kau duga. Paling sakit, kau takda pilihan untuk memilih selain hadap. Atas jalan yang kadang-kadang kau fikir itu tak layak untuk manusia yang kerdil seperti kau.
Dalam sempurnama, kau jalan dijambatan usang sendirian. adakalanya kau fikir kau terlalu gagah untuk dunia yang kau anggap umpama puzzle yang akan menemukan titik penyudah. Adakalanya kau rasa lembiknya untuk bangun selepas terjatuh berkali-kali pada manusia yang tak pernah berhenti tembak untuk akhir kata puas.
Lebih tragis, kadang-kadang bila kau pandang muka depan cermin, kau rasa betapa jijiknya jadi diri sendiri kerna dewasa ini beritahu bahwa dunia ini seperti apa.
Jauh lebih kejam dari segalanya. Dan memikirkan bahwa jauh lebih indah jika umur kita tidak berganjak selain usia 7 tahun. Yang tak tahu masalah itu apa?, yang tak pernah tahu kesulitan hidup itu seperti apa?
Manusia,
tak pernah beri nafas untuk lihat orang lain bahagia.
Manusia,
tak pernah berehat untuk ludah sikap iri walau yang berdiri itu kawan sendiri, teman baik sendiri, mungkin juga kekasih sendiri.
Terkadang penatnya jalan hidup ini, buat kau bisik; lebih baik DIAM dari berkata. Lebih baik senyap dari bersuara. Kerna untuk bertemu kebenaran itu harus lalui jalan pahit, untuk cerita benar itu harus lalui drama pura-pura. Lakon pentas manusia yang bohong semata tidak puas untuk hidup.
Untuk hidup, manusia tak pernah kenal puas.
TAK PERNAH.
Maka, cantumlah. Dijalan setiap simpang itu ujian, diakhir dunia itu jawapan;
Adalah sisi kiri kanan kita, penimbang untuk jalan selepas dunia.
11.20 malam,
27 Mei 2012.
Thursday, 24 May 2012
Wednesday, 23 May 2012
Tuesday, 22 May 2012
Monday, 21 May 2012
Diam dalam persoalan
Diberi tembok penghadang paling besar untuk kita, adalah untuk bertahan.
Dicampakkan kita pada dunia sekarang yang paling gila, adalah untuk kita mengerti.
Memahami,
bahwa setiap yang kita jalani ini tidak lama.
Mengerti,
bahwa setiap yang terjalin ini tidak semua berakhir bahagia.
Adalah satu;
Apabila kita DIAM mengenang mati, dan jauh mana bekalan yang kita telah siapkan?
Tanpa ada seorang yang mempeduli.
Tanpa--
Selamat siap untuk mati.
Hitung detik,
Mulai saat ini.
1:45 pagi,
22 May 2012.
Friday, 18 May 2012
Jiwa kita
Aku juga sudah tanam janji dihari pertama aku lafaz cinta padamu bahwa seandainya kita tidak bersama lagi, aku tidak akan menggangumu meskipun naluri aku terlalu mahu.
Kerna telah sebati ikrar setia ditubuh aku walau bunyinya terlalu egois untuk jambatan yang telah usang ini.
Aku tak mampu untuk menangkis sifat itu kerna jiwa yang ada dihati aku, tidak sama dengan jiwa seorang kamu.
Maka, itu adalah alasan kenapa aku disini, dan kau disitu. Tidak akan sama kerna jalan kita berbeda.
7:31 petang,
18 Mei 2012.