Friday 6 September 2013

REVIEW BUKU PATAH DI MAJALAH TRAX

"Bangun, lalu cantumkan satu per satu," begitulah garis besar dari kelima puluh dua judul yang terangkum dalam Patah. Buku ini merupakan karya perdana penulis blog yang menamakan dirinya BSA [Bicara Sama Awan-red]. Seorang pria yang pernah bermimpi membagikan potongan-potongan hatinya untuk dinikmati siapapun pembacanya. Terkadang manusia merasa sudah tegar dengan apa yang berhasil ia lewati dari keterpurukan. Namun, persoalan hati kemungkinan dialami setiap tubuh yang berperasaan.
    
Usaha Kiki Grindawangsa akhirnya terbayar lewat judul-judul yang sengaja ia pikirkan untuk kembali dirasakan semua orang. Perjalanan hidup yang dinikmati dengan mata, hati, dan telinga. Kedua tangan Kiki yang tak pernah lelah berbuah manis di mata pembacanya. "Plastik Jingga" diplot sebagai awalan di buku ini membuat pembaca tertunduk pada kstaria yang kehilangan separuh jiwanya. Wanita ditakdirkan untuk lebih sabar dari sekadar patah hati, sementara lelaki menjerit ketika semua terkubur dalam ketiadaan. Entah apa rasanya jika mulut pria menangis, "Pergilah, Aku Tetap Di Sini" seakan menahan pikiran terpanjang Kiki agar tetap bertahan. Setelah melompat dari kecurangan, ia pun menutup kepahitannya dengan kepasrahan. Patah mengurai pribadi yang murah senyum, bahagia bersama pembacanya. Masih perlu waktu untuk menerterjemahkan kisah lainnya, semoga di buku mendatang. <pohan

#bsa #bicarasamaawan #karya #bukupatah

Sent from my BlackBerry 10 smartphone.

No comments:

Post a Comment